Remaja 18 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bogor
Bberita.com - Seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun ditemukan tewas tergantung dalam mess atau asrama pekerja peternakan di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Korban yang berinisial AK (18) diduga mengakhiri hidupnya karena putus asa akibat sakit perut yang dideritanya.
Kapolsek Rumpin AKBP Sumijo menyatakan, peristiwa tragis tersebut terjadi pada Jumat (26/7/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB. "Iya, ditemukan orang meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di mess pekerja ternak ayam 168 Farm. Korban adalah laki-laki berinisial AK (18) warga Jasinga," ujar Sumijo kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2024).
Dilansir dari Kompas.com, korban pertama kali ditemukan oleh pacarnya, S (16). Sebelumnya, korban sempat menelepon pacarnya sekitar pukul 18.00 WIB dan meminta S untuk datang ke mess. Dalam percakapan telepon tersebut, AK mengungkapkan ingin curhat mengenai sakit perut yang dirasakannya.
"S nanya ada apa pas ditelepon itu, korban bilang mau curhat (tentang sakit perut)," tambah Sumijo.
Namun, saat tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB, S mendapati pintu mess terkunci dan tidak ada respon dari AK. Curiga dengan keadaan tersebut, S memutuskan untuk mendobrak pintu. Setelah pintu berhasil terbuka, S terkejut menemukan AK tergantung dengan kabel listrik melilit lehernya.
"Teriak histeris dan minta tolong hingga terdengar oleh orang-orang yang ada di sekitar mess itu. Rekan korban atau sesama karyawan di sebelah langsung menuju ke TKP dan berusaha menolong," ujar Sumijo. Namun sayang, AK sudah tidak bernyawa ketika diturunkan dari lilitan kabel tersebut.
Pihak kepolisian segera tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad AK kemudian dibawa ke Puskesmas Rumpin untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga juga menyatakan bahwa AK memang mengalami masalah kesehatan, yang diduga menjadi alasan di balik keputusan tragis ini.
"Ayah korban menceritakan bahwa si anak juga menelepon ibunya, AK menceritakan keluhan sakit perutnya baru ini, apalagi dia juga baru setahun kerja (di peternakan). Keluarga minta untuk berobat saja tapi akhirnya korban putus asa karena kondisi sakitnya tersebut," jelas Sumijo.
Kini, jenazah AK telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.